Senin, 17 Desember 2007

MABIT....





Hari sabtu (15/12) kemarin Rohis mengadakan mabit ikhwan di masjid At-Tarbiyah, MABIT ini diikuti oleh 16 orang peserta, 13 orang dari pengurus rohis, 2 orang dari kelas 3, dan 1 orang dari alumni. Acara MABIT kali ini terkesan kurang rame, mulai dari kosongna pengisi acara, sampai peserta yang sedikit, tapi justru pengalaman ini insya Allah menjadi pelajaran bagi sekbid PSDI selaku penanggung jawab acara ini, supaya kedepannya kegiatan MABIT ini bisa lebih baik lagi, amin..

Rabu, 12 Desember 2007

Bedah buku...

Rohis Al-Hadistiyah bekerjasama dengan FORUS ( Forum Untuk Semua ), mengadakan acara bedah buku yang berjudul "ngefans sama sahabat Nabi" langsung bersama penulisnya yaitu bapak Hepi Andi Bastoni. Acara ini dihadiri sekitar 50 orang siswa dan siswi SMA Negeri 6 Bogor, mayoritas dihadiri oleh pengurus rohis Al-Hadistiyah.

Acara ini asik dan gak bikin bt, suasananya fresh dan gak monoton, ada gamesnya juga loh, sekalian bagi-bagi buku. walaupun yang hadir cuma 50 orang, tapi acara ini terbilang sukses karena inilah acara pertama yang dilaksanakanoleh pengurus rohis yang baru, hhmmm

oh ia harga buku "ngefansa sama sahabat Nabi" juga terbilang murah, harga aslinya Rp 18000, tapi karena ini open sale, di diskon menjadi Rp 12000, murah banget tuh, soalnya bukunya bagus banget degh. menurut bapak Hepi, buku ini ada 20 seri, banyak amat ya. Dan katanya buku ini terinspirasi dari buku terdahulunya yaitu 1001 sahabat Rasul.

ok degh pak Hepi, ditunggu niy buku berikutnya!!!

Jumat, 07 Desember 2007

Teman...

Manusia yang paling lemah adalah....
orang yang tidak mampu mencari teman
Namun yang lebih lemah dari itu ialah....
orang yang banyak teman tetapi menyia-nyiakannya....
(Ali bin Abu Thalib)

Kamis, 06 Desember 2007

Ikuti Allah dan Percayakan Semua padaNya

KotaSantri.com : Kita sangat butuh pada iman, keimanan yang kita miliki selalu dikikis oleh keadaan dan situasi hidup. Keimanan yang kita miliki selalu diterpa oleh berbagai kondisi dan problematika hidup. Tapi kita tetap sangat membutuhkan iman yang kuat, keyakinan yang kokoh, rasa tawakal yang tinggi pada Allah SWT. Kita memerlukan itu semua untuk bisa mengarungi hidup dengan selamat.

Kita bersentuhan dengan lingkungan yang berbeda-beda. Berinteraksi dengan banyak orang. Berhubungan dengan bermacam-macam keadaan dan situasi. Ada lingkungan yang bisa lebih mempersubur kedekatan kita pada Allah SWT. Memperdalam iman dan tawakal padanya. Tapi banyak yang justru merusak dan mengobrak-abrik keimanan kita. Mencabut perlahan-lahan hingga habis akar ketaatan kita. Menggerogoti dan melumat rasa kedekatan dan kenikmatan kita bersamaNya.

Saudaraku...

Memiliki iman yang kokoh, tidak mudah. Rasul menanamkan keimanan dalam diri seseorang, sejak usia kanak-kanak. Kepada Ibnu Abbas yang pada waktu itu berusia belasan tahun, Rasulullah pernah berwasiat, "Ya Ghulam," katanya, "Aku ajarkan engkau beberapa kalimat. Peliharalah Allah niscaya Allah akan memeliharamu. Peliharalah Allah niscaya kau mendapatiNya berpihak kepadamu. Jika engkau meminta, maka mintalah kepada Allah. Jika engkau meminta pertolongan, maka mintalah pertolongan pada Allah." Rasul melanjutkan, "Ketahuilah jika umat manusia berkumpul untuk memberi manfaat padamu dengan sesuatu, niscaya itu tidak akan berguna bagimu kecuali sesuatu yang memang telah Allah tentukan untukmu. Dan jika mereka berkumpul untuk menimpakan bahaya padamu. Niscaya mereka tak dapat mendatangkan bahaya padamu kecuali dengan sesuatu yang telah Allah tentukan menimpamu. Pena telah diangkat. Lembarannya telah kering." (HR. Ahmad, Hakim Thabrani).

Renungkanlah bagaimana untaian kalimat demi kalimat dalam wasiat Rasulullah SAW itu mengandung kekuatan besar membantu seseorang mampu mengatasi maalahnya, sejak kanak-kanak. Dua pelajaran utama dalam hadits itu adalah, pertama, sejauh mana ketaatan kita kepada Allah, maka sebatas itu pula pertolongan yang Allah berikan pada kita. Kedua, segala yang terjadi atas kehendak Allah dan karenanya tidak ada yang perlu ditakutkan selama seseorang berada di jalan Allah. Anak-anak para salafushalih dahulu telah menerima arahan seperti ini. Mereka meminta pertolongan pada Allah atas apa yang mereka alami. Meminta pada Allah untuk dilepaskan dari musibah. Dan yakin bahwa tidak ada kekuatan dan tak ada daya kecuali Allah. Mereka percaya akan bisa lepas dari bencana, dan yakin bersama kesulitan ada kemudahan.

Saudaraku...

Betapa indah bila nilai-nilai itu telah tersemai baik dalam hati kita. Kita jadi tak perlu bimbang, ragu, bahkan takut, untuk menempuh resiko apapun yang akan menimpa. Syaratnya hanya satu, bahwa kita berada di jalan ketaatan kepadaNya, itu saja. Begitulah nilai-nilai keimanan yang ditumbuhsuburkan oleh para salafushalih kepada anak-anak mereka yang masih kecil.

Mereka tumbuh menjadi manusia yang tabah dan sabar, dan tahan melewati peristiwa hidup. Dalam hadits Ibnu Umar RA, disebutkan sabda Rasulullah SAW kepada para orangtua yang menyemai keimanan kepada anak-anaknya, "Jadikan anak-anakmu takut kepada Allah." (HR. Thabrani).

Salah satu bukti ketakutan mereka pada Allah tercermin ketika sekumpulan anak-anak tengah bermain di sebuah jalan di kota Madinah. Umar bin Khaththab yang saat itu menjabat sebagai Amirul Mukminin melewati jalan tersebut. Seketika saja anak-anak itu berhamburan melihat kedatangan Khalifah, kecuali satu orang, ia adalah Abdullah bin Zubair. Umar kagum dengan sikapnya dan kemudian bertanya, "Kenapa engkau tidak melakukan seperti apa yang dilakukan teman-temanmu? " Ia mengatakan, "Saya tidak melakukan dosa apa pun yang menyebabkan aku harus lari darimu. Dan aku tidak takut kepadamu sehingga saya harus memberi jalan kepadamu." (Tadzkiratul Aaba Tasliatul Abna,61).

Saudaraku...

Ada banyak kisah yang kita bisa teladani, bagaimana para salafushalih menanam dan menumbuhsuburkan anak-anak mereka dalam keimanan. Imam Al-Ghazali dalam Ihya mengutip kisah Sahal bin Abdullah Tasatturi saat ia berusia tiga tahun dan bangun di tengah malam melihat pamannya Muhammad bin Suwer sedang mendirikan shalat. Setelah selesai ia berkata, "Tidakkah engkau berdzikir kepada Allah yang menciptakanmu? " Sahal bertanya, "Bagaimana caranya?" Ia menjelaskan, "Katakanlah dengan hatimu ketika akan tidur sebanyak tiga kali tanpa menggerakkan lisan : Allah bersamaku, Allah melihatku, Allah menyaksikanku. "

Sahal kemudian melakukan nasihat itu beberapa malam, lalu memberitahukan hal itu pada pamannya. Pamannya mengatakan, "Lakukan itu dalam satu malam tujuh kali." Nasihat itu pun dilakukan oleh Sahal. Pamannya kemudian memintanya menambah jumlah kalimat dzikir itu menjadi 11 kali. Ketika aku melakukan hal itu selama satu tahun, pamanku berkata, "Hafalkanlah apa yang telah aku ajarkan itu, dan lakukanlah itu selalu sampai engkau masuk ke liang kubur. Kata-kata itu sangat bermanfaat untukmu di dunia dan di akhirat. Wahai Sahal, barangsiapa yang merasakan Allah bersamanya, Allah melihatnya, Allah menyaksikannya, apakah ia akan melakukan maksiat kepadaNya?" (Anba Nujaba Al-Abna, 144).

Saudaraku...

Jaga, pelihara iman. Tanam dan tumbuhkan juga iman itu pada jiwa anak-anak kita. Hanya itu yang membuat hati kita stabil, tenang, dan selamat dalam mengarungi hidup. Dengarkanlah bagaimana Abdullah bin Mas'ud yakin atas pendidikan iman yang ia tanamkan pada puteri-puterinya. Saat ia sakit menjelang wafat, Utsman bin Afan bertanya, "Apa yang engkau keluhkan?" Jawab Ibnu Mas'ud, "Dosa-dosaku. " Tanya Utsman, "Apa yang engkau inginkan?" Ibnu Mas'ud menjawab, "Rahmat Rabb-ku." Utsman lalu menawarkan harta benda. Namun Ibnu Mas'ud mengatakan ia tak memerlukannya. "Bukankah pemberian itu akan berguna bagi keturunanmu jika engkau wafat?" kata Utsman.

Dengarkan, saudaraku, penegasan Ibnu Mas'ud, "Apakah engkau khawatir anak-anak wanitaku menjadi fakir? Aku telah mengajarkan mereka untuk membaca setiap malam surat Al-Waqi'ah. Dan aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa yang membaca surat Al-Waqi'ah setiap malam, maka ia tidak akan ditimpa kefakiran selamanya." (HR. Ibnu Sunni).

Ikuti Allah dan percayakan semuanya kepada Allah, maka tidak ada yang menjadikan kita terombang-ambing dalam hidup. [Tarbawi-51/ 4/230103]

Senin, 03 Desember 2007

Khutbah Terakhir Nabi Muhammad SAW

(Khutbah ini disampaikan pada 9 Dzulhijjah 10 H dilembah Uranah, Arafah)

Ya, saudara-saudaraku, perhatikan apa yang akan aku sampaikan, aku tidak tahu apakah tahun depan aku masih berada di antara kalian. Karenanya dengarkan baik-baik apa yang kukatakan ini Dan sampaikan kepada mereka yang tidak dapat hadir saat ini.

Ya, saudara-saudaraku, seperti Kita ketahui, bulan ini, Hari ini Dan kota ini adalah suci, karenanya pandanglah kehidupan Dan milik setiap orang Muslim sebagai kepercayaan yang suci. Kembalikan barang-barang yang dipercayakan kepadamu kepada pemilik yang sebenarnya.

Jangan kau lukai orang lain sebagaimana orang lain tidak melukaimu. Ingatlah bahwa kamu akan bertemu dengan Allah SWT Dan Dia akan memperhitungkan amalanmu dengan sebenar-benarnya.

Allah SWT telah melarangmu memungut riba, karenanya mulai saat ini Dan untuk seterusnya kewajiban membayar riba dihapuskan.

Waspadalah terhadap syaitan, demi keselamatan Agamamu. Dia telah kehilangan semua harapannya untuk membawa kalian pada kesesatan yang nyata, tapi waspadalah agar tidak terjebak pada tipuan halusnya.

Ya, saudara-saudaraku, adalah benar kamu mempunyai hak tertentu terhadap isteri-isterimu, tapi mereka juga mempunyai hak atas dirimu. Apabila mereka mematuhi hakmu maka mereka memperoleh haknya untuk mendapat makanan Dan pakaian secara layak. Perlakukanlah isteri-isterimu dengan baik Dan bersikaplah manis terhadap mereka, karena mereka adalah pendampingmu Dan penolongmu yang setia. Dan adalah hakmu untuk melarang mereka berteman dengan orang-orang yang tidak kamu sukai, Dan juga terlarang melakukan perzinahan.

Ya, saudara-saudaraku, dengarkanlah baik-baik, sembahlah Allah, Shalat lima kali dalam sehari, laksanakan Puasa selama bulan Ramadhan, Dan tunaikanlah Zakat, laksanakan ibadah Haji bila mampu.

Ketahuilah bahwa sesama Muslim adalah bersaudara. Kamu semua adalah sederajat. Tidak Ada perbedaan satu terhadap yang lain kecuali Ketaqwaan Dan Amal Shalih. Ingatlah, suatu Hari kamu akan menghadap Allah Dan harus mempertanggung jawabkan semua amalanmu. Karena itu berhati-hatilah jangan menyimpang dari jalan kebenaran setelah kepergianku nanti.

Ya, saudara-saudaraku, tidak akan Ada Nabi atau Rasul sesudahku Dan tidak akan Ada agama lain yang lahir. Karenanya simaklah baik-baik ya Saudaraku, Dan pahamilah kata-kata yang kusampaikan kepadamu, bahwa aku meninggalkan dua pusaka, Al-Qur'an Dan contoh-contohku sebagai As-Sunnah Dan bila kalian mengikutinya tidak mungkin akan tersesat.

Siapa yang mendengarkan perkataanku ini wajib menyampaikannya kepada yang lain Dan seterusnya Dan mungkin yang terakhir memahami kata-kataku ini bisa lebih baik dari yang langsung mendengarkan.

Demi Allah aku bersaksi, bahwa aku telah menyampaikan ajaran-Mu kepada umat-Mu ya Allah.

Jumat, 30 November 2007

Untuk di renungkan

Hidup Tak Selamanya Berjalan dalam Kalkulasi Matematis
Penulis : Abu Luthfi Ar-Rasyid


KotaSantri.com : Terlalu banyak rahasia hidup yang tidak kita ketahui. Karenanya kita semua sangat berharap kepada karunia Allah, kita memang boleh berhitung. Tentang apa saja. Juga tentang hidup yang berliku-liku. Tetapi, hidup tak selamanya berjalan dalam kalkulasi matematis. Ada ruang lain yang harus kita yakini. Karena di luar diri kita, di luar seluruh makhluk langit dan bumi, ada kekuasaan Allah. Itulah ruang lain itu. Kita semua adalah hamba Allah Yang Mahakuasa. Karenanya, kita perlu kepada kekuatan, pertolongan, dan dukungan Allah. Tidak ada yang bisa hidup tanpa pertolongan Allah.

Allah SWT berfirman, "Jika Allah menolong kamu, maka tak ada orang yang dapat mengalahkan kamu. Dan jika Allah membiarkan kamu (tidak memberi pertolongan) , maka siapakah gerangan yang dapat menolong kamu (selain) dari Allah sesudah itu. Karena itu hendaknya kepada Allah saja orang-orang mu'min bertawakkal. " (QS. Ali Imran (3) : 160).

Suka duka hidup ini, sering kali tidak bisa kita tebak. Apa yang menurut kita akan berjalan ke arah yang baik, bisa jadi berujung dengan keburukan. Apa yang kita sangka tidak menyenangkan, ternyata akhirnya sangat membahagiakan. Apalagi musibah, bencana, dan malapetaka, seringkali datang dengan sangat tiba-tiba. Lalu, dalam sekejap tatanan hidup secara sosial maupun material yang bertahun-tahun kita bangun menjadi luluh lantak. Nyawa orang-orang yang kita cintai pun melayang.

Tidak semua yang kita rencanakan pasti berhasil. Karena hidup ini bukan lurus tanpa belokan. Terlalu banyak rahasia Allah yang tidak kita ketahui. Kalau untuk sekedar makan atau minum, atau menyambung nyawa, Allah akan memberikannya untuk orang beriman maupun untuk orang kafir. Tetapi soal berkah, pembelaan Allah, karunia, pahala, bimbingan, petunjuk, penghargaan, bahkan janji surga, itu hanya diberikan kepada hamba-hambaNya yang mukmin.

Kita tidak sekedar perlu makan dan minum. Bagi seorang mukmin, hidup tidak sekedar mengisi perut dan menyambung nafas. Ada pemaknaan jauh lebih tinggi, terhormat, dan mengantarkan kita pada harga diri kemanusiaan yang paling tinggi, sebagai khalifah. Wakil Allah di muka bumi, yang tugasnya kepada Allah, memakmurkan bumi, dan menegakkan agamaNya.

Itu semakin menegaskan, bahwa kita harus mendekat kepada Allah. Dengan beragam amal keshalihan. Agar, dengan amal-amal itu, Allah berkenan menurunkan berkah-berkahNya, dalam bentuk apapun, yang menjadi penguat perjalanan hidup kita.

Kamis, 29 November 2007

Penciptaan manusia

Proses Penciptaan Manusia di Dalam Al-Qur'an

KotaSantri.com : Allah SWT telah menceritakan proses penciptaan manusia di dalam Al-Qur'an secara terperinci, Allah berfirman dalam surat Al-Mu'minun, "Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah. Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Mahasuci Allah, Pencipta yang paling baik." (QS. Al-Mu'minun : 12-14).

Dokter ahli kandungan nomor satu di dunia menyebutkan, bahwa semua yang disebutkan di dalam Al-Qur'an dan hadits-hadits Rasulullah SAW tentang proses penciptaan manusia adalah sesuai dengan yang ditemukan pada ilmu pengetahuan modern.

Inilah doktor ahli kandungan nomor satu di dunia, doktor berkebangsaan Kanada, Keith Moore. Dia memiliki sebuah buku yang diterjemahkan ke dalam delapan bahasa; dipelajari di sebagian besar universitas- universitas di dunia. Dia menyampaikan pidato dengan tema "Keselarasan Ilmu Kandungan dengan Apa yang Terdapat dalam Al-Qur'an dan As-Sunnah" di Universitas Al-Malik Faishal. Dia berkata, "Sungguh ilmu pengetahuan ini, yang terdapat dalam Al-Qur'an, membuktikan kepada saya bahwa Al-Qur'an yang dibawa oleh Muhammad datang dari sisi Allah, sebagaimana juga membuktikan bahwa Muhammad adalah seorang rasul yang diutus oleh Allah."

Dia juga berkata dalam pidatonya, "Manusia ketika pertama kali diciptakan dalam perut ibunya berbentuk segumpal darah. Kemudian setelah itu ciptaannya meningkat menjadi segumpal daging. Kemudian berubah menjadi tulang-belulang. Dan kemudian dibungkus dengan daging." Dan katanya, "Semua yang kami dapatkan dalam penelitian-peneliti an kami, kami mendapatkannya tertera dalam Al-Qur'an."

Seorang doktor lain berkebangsaan Amerika, profesor dalam bidang ilmu kandungan, berkata pada muktamar yang diselenggarakan oleh Kerajaan Saudi Arabia di Riyadh, "Nash-nash Al-Qur'an memaparkan rincian yang lengkap tentang proses pertumbuhan manusia, dimulai dari tahap tetesan mani sampai pada tahap pertumbuhan menjadi tulang dan tubuh." Dan katanya, "Belum ada dalam sejarah manusia, ditemukan paparan tentang peroses pertumbuhan manusia yang gamblang seperti ini." [alsofwah.or. id]
Lingkungan Dampak Pemanasan Global Mengerikan…..

VALENCIA, SENIN - Pemanasan global merupakan sesuatu yang tak terbantahkan lagi dan dapat menimbulkan dampak sangat mengerikan. Demikian salah satu pernyataan dalam laporan terakhir Panel PBB untuk Perubahan Iklim atau United Nations Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) yang diumumkan di Valencia , Sabtu (19/11).

Sekretaris Jendral PBB Ban Ki Moon menantang pemerintah negara-negara di seluruh dunia untuk melakukan aksi nyata mengatasi ancaman tersebut. Ia mengajak para pengambil kebijakan untuk merespon temuan ini dalam konferensi perubahan iklim di Bali yang akan digelar awal Desember 2007.

"Sangat mendesak, usaha global harus dilakukan," ujar Ban Ki-Moon, Sekretaris Jendral PBB. Ia berharap para pengambil kebijakan dari seluruh dunia dapat merespon temuan ini dalam konferensi perubahan iklim yang akan digelar di Bali mulai 3 Desember 2007.

Mengerikan

Laporan tersebut menyebut manusia sebagai biang utama pemanasan global. Emisi gas rumah kaca mengalami kenaikan 70 persen antara 1970 hingga 2004. Konsentrasi gas karbondioksida di atmosfer jauh lebih tinggi dari kandungan alaminya dalam 650 ribu tahun terakhir.

Rata-rata temperatur global telah naik 1,3 derajat Fahrenheit (setara 0,72 derat Celcius) dalam 100 tahun terakhir. Muka air laut mengalami kenaikan rata-rata 0,175 centimeter setiap tahun sejak 1961.

Sekitar 20 hingga 30 persen spesies tumbuh-tumbuhan dan hewan berisiko punah jika temperatur naik 2,7 derajat Fahrenheit (setara 1,5 derajat Celcius). Jika kenaikan temperatur mencapai 3 derajat Celcius, 40 hingga 70 persen spesies mungkin musnah.

Meski negara-negara miskin yang akan merasakan dampak sangat buruk, perubahan iklim juga melanda negara maju. Pada 2020, 75 juta hingga 250 juta penduduk Afrika akan kekurangan sumber air, penduduk kota-kota besar di Asia akan berisiko terlanda banjir dan rob. Di Eropa, kepuanahan spesies akan ekstensif. sementara di Amerika Utara, gelombang panas makin lama dan menyengat sehingga perebutan sumber air akan semakin tinggi.

Kondisi cuaca ektrim akan menjadi peristiwa rutin. Badai tropis akan lebih sering terjadi dan semakin besar intensitasnya. Gelombang panas dan hujan lebat akan melanda area yang lebih luas. Risiko terjadinya kebakaran hutan dan penyebaran penyakit meningkat.

Sementara itu, kekeringan akan menurunkan produktivitas lahan dan kualitas air. Kenaikan muka air laut akan memicu banjir lebih luas, mengasinkan air tawar, dan menggerus kawasan pesisir.

Sumber: KotaSantri.COM

Rohis Al-Hadistiyah periode 2007/2008

SUSUNAN KEPENGURUSAN

ROHIS AL-HADISTIYAH

PERIODE 2007-2008

Penanggung Jawab : Dra. Hj. Sri Dwi Hartati, MM

Pembina : Acep Zarkasih, S. Pd

Dra. Hj. Nanik

Pembimbing : ILMA (Ikatan Alumni Muslim At-Tarbiyah)

Ketua Umum : Dodi Iskandar Yusuf

Sekretaris : Yulita Fadhillah

Bendahara : M. Hadyan Hudani

PSDI

Koordinator : Roy Ali Umar

Nurazizah

Anggota : Nikmatur Rahman Tia Rindjani

Ahmad Farhan Jeliana F.

Andyca Restyanto Afifah R.

Ganesha Raksa P. Yuni Pratiwi

Imron Rosyadi Dina Mailina

Seto W. Astri Winarni

M. Rizky Fauzi Mega

Aulia

Rina

Ariny

DKM

Koordinator : Galuh Hijaz Syam

Bendahara : Ahmad Zulfikar

Anggota : M. Iqbal

Adzar Ismail

M. Deny Permana

Hadi Suardi

Haikal R.

Azhari Ramdhani

Rendi Tri Juanto

Keputrian

Koordinator : Nuning Rahmawati

Anggota : Fierly Ir’yanti

Rika Purnama Sari

Widi Putri Lestari

Maya Kania

Septi Fahruli

Rizkiawati K.

Miranti Puspita S.

Wanti

Anggriani

Siska


Syiar

Koordinator : Dio Pradianggara

Nur Aivanni

Anggota : Jodi Putradiharjo Mirani Kustiara Y.

Fuad D. A. Isti Irani

Heri Setiawan Rivanti

Yudha Suwondo Suwarti

Fahmi Mu’min Ghazali Dwi Cahyani

M. Nadzar R. Rahma T. B. W.

Dicki Novita Permatasari

Maya

Meutia

Danus

Koordinator : Ramdhan Ismatullah

Septi Auliani

Anggota : Januar A. Fathia Maulida

Casyono Tentri Oktaviani

Arif W. Fera Handiani

Adiasa Surya Wardhana Tri Feby H.

Wahyu S. Lina Febrina

Andari Pratiwi

Mira

Mutiara Rosianti

Irina Isni K.

Nabihah

Infokom

Koordinator : Taufik Aulia Azhar

Vika Nurvika

Anggota : Fauzan Aryandi Rai Rizky

M. Pangale S. Ana Annisa

Indra Bayu Anik Siswi

Alfin Iqbal Yuniar H. S.

Ilham V. Eka W.

Nayaka Pratiyuda Raissa R.

Arisandi R. Ajeng S.

Nicko P. Suprihartini

Devy W.


PROGRAM KERJA ROHIS AL-HADISTIYAH

PERIODE 2007-2008

PSDI (Pengembangan Sumber Daya Insani)

  1. Keputraan
  2. KAR (Kajian Aktivis Rohis)
  3. Milad Rohis
  4. Dialog Interaktif
  5. PRISMA
  6. MABIT

DKM (Dewan Kemakmuran Masjid)

  1. Shalat Jumat
  2. Infak Jumat
  3. Muadzin
  4. Tilawah Al-Qur’an
  5. Piket Akbar
  6. Penyempurnaan perawatan masjid

Keputrian

  1. Keputrian
  2. Rihlah
  3. CASPER (Cerita Seputar Perempuan)
  4. Nonton Bareng

Syiar

  1. Nasyid Islami
  2. Mabit Ikhwan
  3. Kegiatan Islami
  4. Kegiatan Intensif Ramadhan
  5. Baksos
  6. Tadabur Alam
  7. PHBI (Perayaan Hari Besar Islam)

Infokom

  1. Mading
  2. Buletin An-Nur
  3. Perpustakaan Masjid
  4. Pustaka Keliling
  5. Penyempurnaan dan perawatan perlengkapan sekretariat

Danus

1. Pembuatan KTA (Kartu Tanda Anggota)

Minggu, 25 November 2007

Marah....

BT gak siy klo liat orang ngejekkin kita?, hoo BT lah,
trus gmn??? marah jangan ya...
tapi gimana donk mo marah juga gak enak,
mo sabar...
huh..susah..

Marah dan emosi adalah tabiat manusia.
Kita tidak dilarang marah, namun diperintahkan untuk mengendalikannya agar tidak sampai menimbulkan efek negatif.
Dalam riwayat Abu Said al-Khudri Rasulullah saw bersabda Sebaik-baik orang adalah yang tidak mudah marah dan cepat meridlai, sedangkan seburuk-buruk orang adalah yang cepat marah dan lambat meridlai (H.R. Ahmad).

DAlam riwayat Abu Hurairah dikatakan Orang yang kuat tidaklah yang kuat dalam bergulat, namun mereka yang bisa mengendalikan dirinya ketika marah (H.R. Malik).

hayoooo jangan suka marah-marah lagi skarang mah, sing sabar nya... hehehe

Kamis, 22 November 2007

Rapat pertama.....

kamis (22/11) Rohis Al-Hadistiyah mengadakan rapat untuk menyusun kepengurusan baru angkatan 2007/2008, ini adalah pertama kalinya loh ketua umum Rohis yang baru memimpin rapat, ya walaupun masih agak canggung dalam membawakan rapat pertamanya, tapi rapat berjalan dengan lancar kok.
Dalam rapat kali ini dipilih koordinator untuk sekbid sekbid yang ada pada Rohis, yaitu:

PSDI (Pengembangan Sumber Daya Insani)
Koordinator : - Roy Ali Umar
- Nur Azizah

DKM ( Dewan Kemakmuran Masjid)
Koordinator: - Galuh Hijaj Syam
Bendahara : - Ahmad Zulfikar

Keputrian
Koordinator: - Nuning Rahmawati

Syiar
Koordinator: - Dio Pradianggara
- Nur Aivanni

Infokom :
Koordinator: - Taufik Aulia Azhar
- Vika Nur Vika

Danus:
koordinator: - Ramdhan Ismatullah
- Septi Auliani


Semoga Akhi dan Ukhti yang ditunjuk menjadi koordinator dapat menjalankan amanahnya dengan baik, amin.

Rabu, 21 November 2007

Majelis Syuro

Pada hari minggu ku turut ayah ke kota, loh ko jadi nyanyi siy, hehehe
Pada hari minggu 18 November 2007 kemarin Rohis SMA 6 Mengadakan Majelis SYURO, nah di acara ini tuh diadain pergantian kepengurusan organisasi Rohis, acara ini utamanya siy memilih ketua umun ROHIS yang baru.
Dan dari 4 Calon yang diajukan harus dipilih satu orang, calon-calonnya itu adalah; Roy Ali Umar, Galuh Hijaj Syam, Dio Pradianggara, dan Dodi Iskandar Yusuf, Syuro kali ini dipimpin oleh 3 presidium yang berasal dari kelas X, XI dan XII, yaitu Jodi, Dodi, dan Bahari dengan bimbingan ILMA.
Gak nyangka loh yang kepilih jadi Ketua Umum Rohis yang baru dalah Dodi Iskandar Yusuf, padahal tadinya Umar lebih difavoritkan buat menjabat posisi ini, duh... namanya juga rahasia Allah, ia gak.
Ini tuh pertama kalinya ketua umun Rohis berasal dari kelas IPS, Wah...sejarah baru niy...

Mudah mudahan aja ketua Rohis yang baru ini bisa menjalankan semua kewajibannya sebagaimana ketua terdahulu, dan semoga Rohis bisa menjadi lebih baik lagi, kan Rohis ini organisasi dakwah, jadi kerjanya gak gampang dan gak boleh asal-asalan loh....^^

MUI Tetapkan 10 Kriteria Aliran Sesat

Hidayatullah.com--.Majelis Ulama Indonesia (MUI) pusat akhirnya mengeluarkan pedoman berisi 10 kriteria untuk mengidentifikasi suatu ajaran termasuk aliran sesat. Kesepuluh kreteria itu termasuk kreteria yang menyimpang dari aqidah, rukun iman dan rukun Islam.

”Suatu paham atau aliran keagamaan dapat dinyatakan sesat apabila memenuhi salah satu dari 10 kriteria tersebut,” kata Ketua Panitia Pengarah Rapat Kerja Nasional (Rakernas) MUI 2007 Yunahar Ilyas di Jakarta kemarin.

Ke-10 kriteria itu, mengingkari Rukun Iman dan Rukun Islam, meyakini dan atau mengikuti akidah yang tidak sesuai dalil syar’i (Al-Quran dan Sunah), meyakini turunnya wahyu setelah Al-Quran, mengingkari otentisitas dan atau kebenaran isi Al-Quran serta melakukan penafsiran Al-Quran yang tidak berdasarkan kaidah tafsir.

Selain itu, mengingkari kedudukan Hadist Nabi sebagai sumber ajaran Islam, melecehkan dan atau merendahkan para nabi dan rasul, mengingkari Nabi Muhammad SAW sebagai nabi dan rasul terakhir, mengubah pokok-pokok ibadah yang telah ditetapkan syariah, dan mengafirkan sesama muslim tanpa dalil syar’i.

Sementara itu, Sekretaris Umum MUI Ichwan Sam menegaskan bahwa tidak setiap orang boleh menetapkan suatu aliran keagamaan tergolong sesat atau tidak. ”Butuh waktu dan pengkajian yang mendalam dalam menetapkan fatwa sesat. Harus pula diingat bahwa tidaklah semudah itu dalam mengeluarkan fatwa,” katanya.

Menurut Ichwan, sebelum penetapan kesesatan suatu aliran atau kelompok, MUI terlebih dahulu melakukan penelitian tentang paham, pemikiran, dan aktivitas kelompok atau aliran tersebut melalui Komisi Pengkajian. Selanjutnya, Komisi Pengkajian mengkaji pendapat para imam mazhab dan para ulama/ahli berkaitan dengan pemikiran serta aktivitas kelompok atau aliran itu.

Setelah itu, Komisi Pengkajian akan meneliti dan melakukan pemanggilan terhadap pemimpin aliran atau kelompok dan saksi ahli atas berbagai data, informasi, dan bukti yang telah didapat. ”Hasilnya akan disampaikan kepada Dewan Pimpinan,” terangnya.

Ichwan menuturkan, bila dipandang perlu, Dewan Pimpinan akan menugasi Komisi Fatwa untuk membahas dan mengeluarkan fatwa. ”Dalam batang tubuh fatwa mengenai aliran sesat juga ada poin yang menyatakan akan menyerahkan segala sesuatunya kepada aparat hukum yang berlaku dan menyerukan agar masyarakat tidak bertindak sendiri-sendiri,” tuturnya.

Sementara itu, Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla meminta para ulama dan tokoh agama melakukan introspeksi, khususnya terhadap metode dakwah yang selama ini dilakukan. “Mari kita introspeksi. Di mana letak kesalahan dakwah kita dan kesalahan ajaran ini, dibahas dan kemudian diluruskan,” katanya. Kendati demikian, Wapres meminta agar penanganan aliran sesat tidak dilakukan dengan cara-cara kekerasan. [snd/cha/www.hidayatullah.com]